Rabu, 01 Mei 2013

Pelajaran Dari Film Iron Man 3



ss

Film ini telah menempati urutan ketiga sebagai yang terlaris dalam sejarah box office global. Berlatar belakang fiksi sains dimana ditampilkan berbagai teknologi canggih berupa robot dengan persenjataan super canggih, kegilaan ilmuwan untuk mewujudkan sebuah perubahan, hingga efek pertarungan yang begitu dahsyat memukau mata. Film ini merupakan sekuel dari film Iron Man yang pertama kali ditayangkan pada layar lebar di tahun 2010. Bagi kalian yang mengikuti film ini pastinya sudah tidak asing lagi dengan para tokoh di dalamnya, inilah beberapa kata kunci yang terdapat pada film Iron Man :
Ilmuwan jenius
Tony Stark adalah ilmuwan jenius yang mampu membuat berbagai alat pertahanan canggih. Pada awalnya ia terperangkap dengan bisnis senjata untuk negara-negara yang mengalami konflik. Akan tetapi semuanya berubah, kemampuannya kemudian menjadikannya super hero dalam wujud Iron Man, kostum robot baja yang dibekali persenjataan canggih untuk membasmi kejahatan dan teror. Kegilaannya pada kemajuan kostum robot baja, membuatnya terus menekuni setiap detil peningkatan untuk mewujudkan sistem pertahanan dan alat perang terbaik.
   
      
Kekasih Tony, Virginia “Pepper” Potts juga tak kalah jeniusnya. Pada Iron Man 3 tampak Pepper menjadi terkenal akan banyak inovasi hingga ditampilkan pada halaman depan berbagai majalah. Ia juga menjadi pimpinan pada sebuah perusahaan. Dua orang jenius lain kemudian muncul, Maya Hansen, mantan kekasih Tony yang merupakan ahli rekayasa genetika dan Aldrich Killian, seorang kutu buku yang dianggap remeh oleh Tony. Aldrich Killian kemudian bekerjasama dengan Maya Hansen untuk menciptakan mutasi genetik pada tubuh manusia dengan sebuah proyek pengembangan DNA bernama Extremis.
Teknologi Tinggi
Ciptaan para ilmuwan jenius yang ada pada film ini berupa gambaran kemajuan teknologi yaitu, peningkatan fungsi robot sebagai alat pertahanan dan bertarung dengan perbekalan senjata serta fitur super canggih, dan kemampuan untuk mengotak-atik DNA manusia demi peningkatan fungsi organ.
Ambisi penguasaan dunia
Aldrich Killian adalah seorang jenius dengan tampilan kurang menarik dan dipandang sebelah mata. Ia tidak dapat mengalahkan kemahsyuran Tony. Karena itulah ia menawarkan kerjasama dengan pacar Tony kala itu, Maya Hansen. Tony merasa pacarnya tidak pantas berhubungan dengan orang rendahan seperti Killian. Ia kemudian berbohong pada Killian untuk menemuinya di loteng. Kebohongan dan penolakan Tony, membuat Killian sakit hati dan kemudian berambisi menaklukkan dunia agar ia tidak lagi dipandang sebelah mata.

Kesimpulan Film :


Kemampuan Otak Manusia
Di sini digambarkan beberapa manusia jenius yang mampu mengubah suatu keadaan menjadi tak terbayangkan sebelumnya. Meskipun cerita ini hanyalah rekaan belaka, tapi setidaknya sebagian besar yang digambarkan dalam film dijelaskan secara runut dan dapat dicerna akal sehat. Sesuatu yang sangat mungkin untuk menciptakan robot bersenjata canggih, bila dilihat dari kemajuan teknologi yang ada. Hal yang serupa juga berlaku dengan adanya rekayasa genetika.
Lihatlah betapa para jenius juga harus bersusah payah untuk menyempurnakan temuannya. Mereka mengalami fase kegagalan berulang kali serta menghabiskan dana dan waktu yang tidak sedikit. Akan tetapi, itulah ajaibnya otak manusia. Di saat ambisi dan kesenangan terus mengalir, maka terciptalah kondisi yang memungkinkan segala hal yang awalnya tak mungkin. Otak manusia adalah kekuatan terbesar. Buktinya tanpa persenjataan apapun, Tony nyatanya mampu melakukan perlawanan dengan alat seadanya. Jadi bagi kalian yang sedang dalam proses menciptakan perubahan, jangan sekalipun merasa mustahil mewujudkannya. Sebuah perubahan berawal dari sebuah impian, keinginan kuat, dan kerja keras.
Kekuatan Sains
Perkembangan sains semakin lama semakin membuka mata kita, bahwa masih terdapat banyak potensi alam yang belum kita gali. Pada film Iron Man 3 semua kekuatan sains yang ditunjukkan memiliki kemungkinan untuk diwujudkan dan mungkin telah dalam tahap pengembangangan. Akan tetapi, apapun tujuan manusia menggunakan kekuatan sains harusnya adalah untuk kemaslahatan manusia yang lain dan tidak bertentangan dengan hukum Tuhan. Di saat menciptakan sesuatu, kita harus menanamkan unsur kebermanfaatan dan efek samping bagi kehidupan manusia. Bukannya profit dan ketenaran, apalagi nafsu menguasai dunia. Sains adalah nyata dan memang mampu mewujudkan banyak hal mustahil.
Di Indonesia, rekayasa genetika bisa saja dimulai dengan tanaman, menciptakan bibit unggul sehingga menekan impor pangan. Percobaan rekayasa genetika pada manusia memiliki resiko yang sangat besar dan memiliki kemungkinan menentang ketentuan Tuhan. Industri robot dan alat pertahanan seharusnya juga mampu dikembangkan oleh Indonesia secara mandiri. Lihatlah betapa banyak perlombaan robotika internasional yang telah dimenangkan oleh generasi muda bangsa.
Pencitraan Amerika
Film ini secara tidak langsung telah memberikan pencitraan kuat terhadap Amerika. Berdasarkan film ini, penonton dibuat percaya bahwa Amerika adalah negara nomor satu di dunia yang dipenuhi oleh berbagai orang jenius. Kejeniusan orang-orang tersebut telah memberikan Amerika kemampuan untuk mengembangkan teknologi yang tidak ada di negara lain. Amerika kemudian terlihat begitu hebat dan tak terkalahkan.
   VS
Bagaimana dengan Indonesia ? Tidak ada satupun film impian yang mampu membuat citra Indonesia begitu besar dan hebat seperti film Iron Man ini. Indonesia lebih sering mengisahkan sisi kelam yang ada pada negara ini, sehingga terlihat begitu putus asanya negeri ini. Namun, harus diakui masih ada sedikit film asli Indonesia yang mengisahkan harapan serta kemajuan generasi muda bangsa untuk menjemput cita-citanya. Jadi jangan mendewakan Amerika, karena sebenarnya negara kita juga tak kalah bila kita serius mencintai dan membangun negeri ini. Belajarlah dari mereka dan bawalah pelajaran tersebut untuk membangun bangsa.

sumber:kampusnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar